33 Titik Bencana di Tabanan, BPBD Siaga Tangani Dampak Hujan Deras

33 titik bencana

Dejadream.com – Hujan deras yang mengguyur Bali beberapa hari terakhir membawa dampak serius, khususnya di Kabupaten Tabanan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan mencatat setidaknya 33 titik bencana alam terjadi hingga Kamis (11/9/2025).

Read More : Hebat! Jumlah Atlet Berkurang, Tapi Medali Emas Gianyar Justru Melesat

Deretan bencana ini terdiri dari banjir, tanah longsor, hingga pohon tumbang yang merusak fasilitas umum dan rumah warga. Menurut Kepala BPBD Tabanan, I Nyoman Sri Nadha Giri, data tersebut masih bersifat sementara. Angka kemungkinan bertambah karena laporan masyarakat terus berdatangan.

Kerusakan Terparah di Lembah Sanggulan

Dari sekian banyak titik, wilayah paling parah terdampak berada di Lembah Sanggulan, Desa Banjar Anyar, Kediri. Di lokasi ini, lima rumah warga dan kios hancur parah akibat tergerus derasnya arus sungai. Tak hanya itu, di Bongan Jawa, sebuah dapur rumah warga hanyut terbawa air, sementara di Bongan Lebah, senderan jalan longsor hingga mengganggu akses.

BPBD memperkirakan total kerugian material akibat bencana di 33 titik ini mencapai Rp 1,45 miliar. Namun, jumlah kerugian tersebut diprediksi masih akan meningkat seiring proses pendataan yang belum selesai.

Upaya Penanganan BPBD Bersama TNI dan Polri

Menindaklanjuti situasi darurat, BPBD Tabanan berkoordinasi dengan TNI dan Polri untuk melakukan penanganan cepat di lapangan. Tim gabungan dikerahkan untuk membantu evakuasi, membersihkan material longsor, dan memberikan bantuan darurat kepada masyarakat terdampak.

Bupati Tabanan juga menginstruksikan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD untuk selalu hadir di tengah masyarakat. Arahan ini menegaskan pentingnya kecepatan respons agar dampak bencana bisa segera diminimalisir.

Rencana Penggunaan Alat Berat dan Bantuan Pemerintah

Untuk wilayah Lembah Sanggulan yang kerusakannya cukup parah, BPBD akan menurunkan alat berat pada Sabtu (13/9/2025). Alat tersebut akan dipakai untuk merobohkan bangunan yang sudah tidak layak huni sekaligus membersihkan material sisa bangunan agar aliran sungai kembali normal.

Dalam hal pemulihan fisik, BPBD akan mengandalkan Bantuan Tak Terduga (BTT) dari pemerintah daerah. Beberapa kasus kerusakan juga akan diajukan ke Pemerintah Provinsi Bali agar mendapat dukungan lebih lanjut.

Imbauan Tetap Waspada Meski Cuaca Mulai Mereda

Kabar baiknya, bencana ini tidak menimbulkan korban jiwa. Selain itu, BMKG menyebut fenomena gelombang Ekuatorial Rossby yang sempat memperparah cuaca kini mulai mereda. Meski demikian, Sri Nadha tetap mengingatkan masyarakat untuk tidak lengah. โ€œSoal cuaca dan kapan bencana alam bisa terjadi, tidak ada yang bisa menebak. Tetaplah waspada dan berhati-hati,โ€ pesannya.

Bencana alam di Tabanan menjadi pengingat betapa rentannya daerah ini terhadap curah hujan tinggi. Dengan 33 titik bencana yang tercatat, kerugian material besar, hingga rusaknya fasilitas warga, kerja sama antara pemerintah, aparat, dan masyarakat sangat diperlukan. Harapannya, langkah cepat BPBD dan dukungan dari berbagai pihak mampu mempercepat pemulihan serta menjaga masyarakat tetap aman.