Doa Bersama dan Deklarasi Damai FKUB Gianyar, Momentum Menjaga Kerukunan Umat Beragama

FKUB Gianyar

dejadream.com – Dalam rangka memperkuat kerukunan dan kedamaian antarumat beragama, Forum Komunikasi Umat Beragama atau FKUB Gianyar menggelar Doa Bersama dan Deklarasi Damai di Alun-alun Kota Gianyar pada Kamis (4/9). Acara ini menjadi simbol komitmen bersama untuk menjaga toleransi, merawat keberagaman, dan membangun persatuan demi kemajuan bangsa.

Read More : Rapat Paripurna DPRD Gianyar Sahkan Perubahan APBD 2025

Deklarasi ini bukan sekadar acara seremonial. Kegiatan tersebut menjadi momentum penting yang menghadirkan tokoh lintas agama, masyarakat, hingga aparat pemerintah. Kehadiran mereka menegaskan bahwa kerukunan adalah fondasi utama kehidupan bermasyarakat di Gianyar.

Ribuan Peserta Hadiri Doa Kebangsaan

Acara ini diikuti sekitar 2000 orang. Peserta terdiri dari pecalang, kepala desa, bendesa, aparat TNI dari Kodim dan Yonzipur, Polres Gianyar, Satpol PP, Dishub, perwakilan Kementerian Agama, hingga organisasi keagamaan. Hadir pula perwakilan jemaat dari enam agama resmi di Indonesia. Komunitas ojek online, mahasiswa, serta jajaran pejabat daerah juga turut bergabung.

Bupati Gianyar I Made Mahayastra bersama Wakil Bupati Anak Agung Gde Mayun, Sekda Gianyar, serta Ketua dan anggota DPRD Kabupaten Gianyar hadir mendukung penuh kegiatan tersebut.

Pesan Kedamaian Lintas Agama

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gianyar, I Gusti Ngurah Agung Wardhita, menyampaikan bahwa doa kebangsaan lintas agama adalah bentuk permohonan bersama. Tujuannya agar bangsa Indonesia selalu dilimpahi kedamaian, keamanan, dan persatuan. Gema doa dari Gianyar menjadi bukti nyata kebersamaan dan kesatuan. Nilai itu adalah napas kehidupan yang terus dirawat masyarakat.

Ia juga menegaskan pentingnya menjunjung tinggi toleransi, saling menghormati, dan menjadikan keberagaman sebagai kekuatan. Dalam Deklarasi Damai tersebut terdapat enam poin utama. Isinya adalah memperkuat komitmen kebangsaan, merawat kemajemukan, membangun keterbukaan, meningkatkan solidaritas, memperkuat silaturahmi, serta mendorong sinergi antara pemerintah, aparat keamanan, dan tokoh masyarakat.

Baca juga: Hutan Jati Mas Gianyar Jadi Lokasi Picnic Pop-up, Hits Di Instagram

Momentum Kemerdekaan dan Nasionalisme

Ketua FKUB Kabupaten Gianyar, Ida Bagus Viprajana, menegaskan bahwa Peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-80 adalah kesempatan emas untuk memperkuat komitmen kebangsaan. Ia juga mengingatkan pentingnya menumbuhkan nasionalisme serta cinta tanah air. Menurutnya, menjaga persatuan dalam bingkai NKRI merupakan wujud nyata pengamalan nilai agama dan Pancasila. Semua itu diarahkan demi terwujudnya cita-cita Indonesia Emas 2045.

Kemajemukan, katanya, adalah rahmat sekaligus modal sosial yang harus dijaga. Nilai itu perlu diwariskan kepada generasi mendatang secara konsisten dan berkelanjutan. Viprajana juga mengingatkan perlunya kewaspadaan dalam mengantisipasi potensi konflik antarumat beragama, seperti kasus perusakan rumah ibadah yang pernah terjadi di beberapa daerah.

Seruan untuk Dialog dan Silaturahmi

Di akhir sambutannya, Viprajana mengajak seluruh masyarakat Gianyar untuk terus mempererat tali silaturahmi. Hal itu bisa dilakukan melalui perjumpaan dan dialog antarumat beragama. Dengan komunikasi yang terbuka dan tulus, masyarakat akan mampu mencegah kesalahpahaman sekaligus memperkuat kerukunan.

Ia berharap semangat kebersamaan ini bisa menjadikan Gianyar sebagai daerah yang damai, harmonis, dan penuh penghargaan antar sesama. โ€œMari kita rawat kerukunan dengan hati, agar tercipta kehidupan yang egaliter, manusiawi, bermartabat, dan penuh kedamaian,โ€ pungkasnya.

Dengan pelaksanaan Doa Bersama dan Deklarasi Damai ini, Gianyar menegaskan diri sebagai daerah yang menjadikan keberagaman bukan sekadar simbol. Keberagaman justru menjadi sumber kekuatan untuk menatap masa depan bangsa dengan optimisme.