dejadream.com – Upaya masyarakat Desa Sidan, Kecamatan Gianyar, Bali, dalam mengembangkan pertanian organik kini berbuah manis. Dorongan Perbekel Sidan, I Made Sukra Suyasa, agar petani beralih ke pola tanam organik tidak hanya meningkatkan nilai jual padi, tetapi juga mendatangkan wisatawan.
Read More : Desa Kenderan Gianyar Luncurkan Paket Birthday Blessing Mebayuh Oton, Unik!
Petani yang sebelumnya hanya menjual beras dengan harga standar, kini mampu memperoleh keuntungan lebih besar. Beras organik hasil panen Desa Sidan dipasarkan dengan harga Rp24.000 per kilogram, jauh di atas beras lokal biasa yang rata-rata Rp16.000/kg.
Luas Lahan Organik Terus Bertambah
Menurut Sukra Suyasa, peralihan ke pertanian organik memerlukan bukti nyata agar petani mau mengikuti. Kini, luas lahan organik di Desa Sidan terus berkembang. Dari semula 32 hektar pada tahun 2024, kini meningkat menjadi 40 hektar pada 2025.
Beras organik tersebut juga sudah mengantongi sertifikat resmi dari Kementerian Pertanian, sehingga menambah kepercayaan konsumen. Hal ini sekaligus mengukuhkan Desa Sidan sebagai salah satu pionir desa organik di Bali.
Pariwisata Tumbuh Bersama Pertanian
Selain pertanian, sektor pariwisata juga ikut berkembang pesat. Destinasi Kissidan Ecohill kini ramai dikunjungi wisatawan yang ingin menikmati panorama alam sekaligus kuliner berbahan organik.
Setiap wisatawan dikenakan biaya masuk Rp50.000. Tersedia pula wahana swing dengan tiket tambahan yang menjadi favorit pengunjung. Tidak hanya itu, Desa tersebut juga menyiapkan Pondok Wisata dengan 25 kamar untuk tamu lokal maupun mancanegara.
BUMDes Ikut Bergerak Membangun Ekonomi
Keberhasilan Desa Sidan dalam mengembangkan pertanian organik dan desa wisata berdampak langsung pada peningkatan ekonomi masyarakat. BUMDes Desa ini ikut berperan dengan menyediakan bibit, peralatan pertanian, hingga memasarkan produk petani.
Dengan konsep terpadu ini, Desa ini bukan hanya sukses meningkatkan taraf hidup warganya, tetapi juga menjadi contoh desa wisata berbasis pertanian organik yang berkelanjutan di Bali.
Baca juga: Bpbd Gianyar Ingatkan Warga Waspada Banjir Rob Fenomena Bulan Purnama
Desa Sidan Jadi Contoh Pengembangan Desa Wisata Berbasis Pertanian
Keberhasilan Desa Sidan menunjukkan bahwa pertanian organik tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan dan lingkungan, tetapi juga mampu menjadi motor penggerak pariwisata. Model pengembangan desa wisata berbasis pertanian ini bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain di Bali bahkan Indonesia.
Dengan perpaduan antara alam, budaya, dan produk organik, diharapkan Desa wisata ini terus tumbuh sebagai destinasi wisata unggulan.