Dejadream.com – Nasib apes dialami Purnomo (47), sopir truk pengangkut besi asal Kudus, Jawa Tengah, saat melintas di atas jembatan Banjar Dauh Labak, Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Gianyar, Rabu (10/9/2025) sekitar pukul 04.00 Wita. Aspal di atas jembatan tiba-tiba jebol, membuat truk yang dikendarainya terjerembab. Untuk mengeluarkan kendaraan tersebut, pihak terkait harus mendatangkan alat berat.
Read More : Buleleng Geser Gianyar di Porprov Bali 2025, Persaingan Medali Kian Memanas
Beruntung, Purnomo bisa keluar dengan selamat tanpa luka. Namun ia mengaku terpukul karena truk tersebut merupakan kendaraan sewaan. Selain itu, pengiriman besi dari Surabaya ke arah Bali Timur harus tertunda akibat insiden ini.
Kerugian dan Harapan Purnomo
Akibat kejadian tersebut, bagian kaki-kaki truk mengalami kerusakan, sehingga ia harus menanggung biaya besar. Purnomo menilai insiden ini bukan murni bencana alam, melainkan persoalan konstruksi jalan.
“Jembatan tidak ada tulangan, bagaimana tidak jebol. Barang yang saya bawa paling tidak sampai 8,5 ton. Kalau bukan saya, pasti orang lain yang kena,” ujarnya.
Ia berharap pemerintah bertanggung jawab dan memberi ganti rugi, mengingat dirinya hanya menyewa truk dan mencari muatan sendiri.
Kronologi Kejadian Saat Hujan Deras
Menurut pengakuannya, sebelum kejadian, hujan deras mengguyur wilayah Gianyar. Aspal di atas jembatan tergenang air, sehingga ia melintas dengan sangat hati-hati. Meski begitu, saat roda truk melewati permukaan jalan, aspal mendadak ambles.
“Saya sudah sering lewat sini. Empat hari lalu juga lewat sini. Saat itu saya jalan pelan, tapi tiba-tiba jeblos. Alhamdulillah saya selamat,” jelas Purnomo.
Baca juga: Puluhan Turis Amatir Selfie Bareng Gajah Safari Gianyar Dapat Kiriman Cetak Gratis
Penjelasan Dinas PUPR Gianyar
Menanggapi insiden tersebut, Kabid Binamarga Dinas PUPR Gianyar, Made Gede Astawiguna, meluruskan bahwa jalan tersebut sejatinya bukan jembatan, melainkan boog duiker atau gorong-gorong.
Menurutnya, konstruksi boog duiker menggunakan tulangan pelengkung di bawah, bukan tulangan besi di atas. “Saya rasa struktur pelengkung masih aman. Untuk mencegah kejadian serupa, lubang air harus diperbesar,” jelasnya.
Dampak Kejadian bagi Lalu Lintas dan Warga Sekitar
Insiden truk muat besi terjerembab di Gianyar tidak hanya merugikan sopir, tetapi juga berdampak pada arus lalu lintas. Sejumlah kendaraan yang hendak melintas terpaksa menunggu proses evakuasi menggunakan alat berat. Kondisi ini membuat jalur Desa Singakerta menuju Ubud sempat tersendat beberapa jam.
Selain itu, warga sekitar merasa khawatir dengan kondisi jalan yang dianggap rawan. Mereka berharap pemerintah daerah segera melakukan perbaikan permanen agar kejadian serupa tidak terulang, sekaligus menjamin keamanan pengguna jalan lain.